Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur, Wisata Penang Malaysia
Bagian I : Pendahuluan
Konsep Pedoman desain teknik pembangkit listrik tenaga air
skala kecil ini disusun sebagai salah satu acuan panduan teknik bagi pihak-pihak
yang berminat untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga air skala kecil
Dalam konsep pedoman ini dijelaskan tentang syarat-syarat teknis
yang harus dipenuhi dalam perencanaan, pembangunan dan pengoperasian PLTA Skala
Kecil tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Air Skala Kecil pada konsep ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga
Air yang mempunyai kapasitas daya terpasang netto maksimal 1.000 kW.
Pemilihan kapasitas terpasang pada
pembangkit listrik skala kecil tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang akan
membangunnya, yaitu setelah memperhitungkan faktor-faktor teknis, ekonomi dan
sumber daya tenaga air yang ada.
Mudah-mudahan konsep ini dapat bermanfaat
bagi pengembangan pembangkit listrik tenaga air skala kecil di Indonesia.
Pada dasarnya Tenaga Air bekerja dengan
memanfaatkan energi potensial yang timbul jika air mengalir dari tempat yang
lebih tinggi ke tempat yang rendah. Pada PLTA energi air tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin air yang
menggerakkan generator penghasil tenaga listrik.
Untuk dapat memanfaatkan energi potensial air tersebut maka air dari posisi
yang lebih tinggi ke posisi yang lebih rendah tersebut dialirkan melalui pipa
yang biasa disebut sebagai pipa pesat. Besar energi yang dapat dibangkitkan
pada pembangkit listrik tenaga air ditentukan oleh 2 (dua) faktor, yaitu :
- Beda ketinggian antara bagian atas aliran air sebelum masuk pipa pesat dengan ketinggian air saat keluar pipa pesat, atau lazim disebut sebagai Head. Satuannya meter (m).
- Debit aliran air yang mengalir melalui pipa pesat dan menggerakkan turbin. Satuannya meter kubik per detik (m3/s)
Daya teoritis (P) yang dapat dihasilkan oleh laju aliran air dan ketinggian
tertentu berbanding lurus (proporsional) dengan head H dan laju aliran (Q),
sebagai berikut :
P = ρ
x g x Q x H x η
dimana :
P =
daya yang dihasilkan (
kW )
ρ = berat jenis air ( kg / m3 )
g = percepatan gravitasi ( m / s2 )
Q =
debit aliran air ( m3 /s )
H = tinggi jatuh, head ( m )
η = efisiensi total
Bagian III
: Bagian-Bagian PLTA Skala Kecil Sampai 1.000 KW
Susunan
Bangunan
Pada dasarnya suatu pembangkit listrik
tenaga air berfungsi untuk mengubah potensi tenaga air yang berupa aliran air
(sungai) yang mempunyai debit dan tinggi jatuh (head) untuk menghasilkan energi
listrik. Untuk dapat memanfaatkan potensi alam akan listrik tenaga air tersebut
maka dibangun suatu PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) yang mencakup bangunan
sipil dan peralatan elektromekanikal.
Dalam penerapannya di lapangan antara PLTA
besar dengan PLTA Skala kecil perbedaan utamanya adalah dari segi ukuran atau
dimensinya, dimana ukuran atau dimensi PLTA besar jauh lebih besar, sementara
pada PLTA skala kecil sesuai dengan kapasitas daya listrik yang dihasilkan,
maka dimensinya jauh lebih kecil. Disamping itu dari sisi kerumitannya PLTA
Skala Kecil lebih sederhana, misalnya peralatan kontrolnya, ataupun pada
bangunan sipil yang biasanya tidak dilengkapi oleh waduk (reservoir).
Air yang mengalir di sungai dibelokkan
alirannya oleh Weir (bendung), sehingga aliran air tersebut mengalir lewat
bangunan sadap (Intake) . Pada intake terdapat bak pengendap (settling basin)
yang berfungsi untuk menghendapkan butir-butir pasir dan lumpur dari air. Dari bak penenang air dialirkan melewati
saluran pembawa (head race) menuju bak penenang. (forebay).
Bak penenang (forebay) berfungsi untuk menenangkan
atau menurunkan kecepatan air sebelum masuk ke penstock. Bak penenang ini juga
biasanya berfungsi sebagai bak pengendap, yaitu mengendapkan sisa-sisa partikel-partikel
pasir dan lumpur yang masih terbawa lewat saluran penghantar. Dari forebay air
mengalir lewat saluran pipa tertutup yang disebut pipa pesat (penstock).
Pada ujungnya di sebelah bawah pipa pesat
disambung dengan turbin yang berfungsi untuk mengubah energi potensial yang ada
pada air menjadi energi mekanik. Poros turbin dihubungkan dengan generator,
baik dikopel secara langsung sehingga putaran turbin dan generator sama, maupun
dengan memakai sistem transmisi mekanik lain jika putaran antara turbin dan generator
tidak sama. Putaran generator tersebut selanjutnya menghasilkan energi listrik.
Bagian IV : Bangunan
Sipil
Bangunan sipil yang ada pada Pembangkit
Listrik Skala Kecil kapasitas sampai 1.000 kW umumnya adalah sebagai
berikut :
1.
Bendung
(weir) dan intake
2.
Saluran
penghantar
3.
Kolam
pengendap (settling basin)
4.
Bak
penenang (forebay tank)
5.
Pipa
pesat (penstock).
6.
Bangunan
Power House
7.
Saluran
Pembuang (tail race)
Namun susunan bangunan sipil seperti di atas tidak merupakan sesuatu yang
baku, kolam pengendap dan kolam penenang misalnya mempunyai fungsi yang hampir
sama. Jika kondisi air yang akan dialirkan ke turbin melalui pipa pesat telah
cukup bersih dan tenang, bisa saja kolam penenang dan bak pengendap tersebut
disatukan.
Contoh lain adalah pipa pesat, pada PLTA skala kecil yang mempunyai Head
sangat rendah maka pipa pesat mungkin saja dihilangkan.
Dengan adanya berbagai variasi tersebut maka pengembang PLTA Skala Kecil
dapat memperhitungkan desain bangunan sipil yang cocok dengan mempertimbangkan faktor
teknis, ekonomi, lingkungan dan keselamatan kerja.
Secara umum faktor-faktor teknis yang harus dipertimbangkan /
diperhitungkan dalam desain Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil sampai
1.000 kW, antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Pemakaian
head yang tersedia,
2. Perubahan/
variasi laju aliran air.
3. Sedimentasi
atau pengendapan Lumpur
4. Kondisi
air banjir,
Bendung
(Weir) Dan Intake
Pada suatu PLTA Skala Kecil, air yang mengalir untuk menggerakkannya haruslah
andal dan dapat dikendalikan, baik pada saat ketinggian air pada sungai
tersebut sedang tinggi (banjir) maupun pada saat sungai airnya berkurang
(surut). Bendung (weir) berfungsi
untuk menaikkan permukaan air sungai sehingga pasokan air ke intake dapat
terjaga constant. Kadang–kadang hal tersebut dapat dicapai tanpa membangun bendung.
Misalnya kolam permanen pada sungai dapat berfungsi menggantikan weir.
Bangunan sadap (intake) dirancang untuk membelokkan sebagian aliran sungai
baik sebagian atau sampai 100 % aliran air dipakai untuk menggerakkan Pembangkit
Listrik.
Syarat-syarat intake adalah sebagai berikut
:
a. Dapat
mengalirkan air untuk menggerakkan Pembangkit Listrik.
b. Sedapat
mungkin tidak atau sedikit memerlukan pekerjaan pemeliharaan.
c. Harus
dapat mencegah masuknya material besar ke saluran.
d. Dapat
membuang sediment yang ada secara periodic.
e. Dilengkapi
dengan spillway untuk melimpahkan air yang berlebih.
Dari syarat-syarat di atas maka pengembang
dapat memilih jenis dan ukuran weir dan intake, sesuai dengan pertimbangan
teknis dan ekonomis, yang antara lain adalah :
1.Side
Intake without Weir :
2. Side
Intake with Weir
3. Bottom
Intake
Kolam Pengendap (Settling Basin)
Air yang mengalir dari sungai untuk mennggerakkan turbin biasanya membawa
larut partikel-partikel kecil. Larutan ini terdiri dari material abrasive
seperti pasir yang dapat merusak sudu turbin. Untuk memisahkan material ini
dari air, aliran air harus dipelankan melewati settling basin sehingga material
lumpur (silt) tersebut dapat mengendap (settled) pada dasar kolam. Tumpukan
lumpur yang mengendap secara periodik dapat dicuci / gelontor (flushed away).
Dari ukuran terkecil partikel yang diijinkan masuk ke pipa pesat, maka
kecepat air maksimum yang mengalir pada settling basin dapat dihitung. Semakin
kecil kecepatan air pada settling basin maka semakin sedikit partikel yang
masuk ke pipa pesat.
Saluran
Terbuka.
Saluran terbuka mengalirkan air dari intake
atau kolam pengendap (settling basin) ke bak penenang (forebay). Panjang
saluran bervariasi tergantung lokasi site nya. Pada satu kondisi kombinasi
saluran yang panjang dan pipa pesat yang pendek lebih cocok dan lebih murah.
Sedang untuk PLTA Skala Kecil yang lain lebih cocok kombinasi saluran terbuka
yang pendek dan pipa pesat yang panjang.
Ukuran dan bentuk saluran biasanya
merupakan kompromi antara biaya dan berkurangnya head.
Spillway (Pintu Pelimpah)
Spillway dirancang untuk mengijinkan limpahan (overflow) pada beberapa
titik tertentu bangunan air. Pada PLTA Skala Kecil , spillway dapat dibangun
pada beberapa titik sesuai dengan kebutuhannya, misalnya pada bendung, kolam
pengendap, saluran air dan bak penenang.
Spillway harus cukup untuk membuang kelebihan aliran air jika terjadi banjir.
Bak
Penenang (Forebay Tank)
Bak penenang (Forebay tank) menghubungkan
antara saluran terbuka dengan pipa pesat. Tujuan utama dari forebay tank ini
adalah agar partikel-partikel yang masih ada pada air dapat turun dan tidak
memasuki pipa pesat. Forebay ini juga
dapat berfungsi sebagai reservoir (kolam tando) untuk menyimpan air.
Sebuah pintu air (sluicy gate) biasanya
dipasang sehingga dapat menutup aliran sebelum masuk pipa pesat. Di depan pipa
pesat biasanya juga dipasang saringan (trashrack) untuk mencegah benda-benda
besar memasuki pipa pesat.
Bak penenang harus dilengkapi spillway yang
dimensinya cukup untuk melimpahkan kelebihan air.
Pipa
Pesat
Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang
mengalirkan air bertekanan dari bak penenang (forebay tank) ke turbin.
Untuk memperoleh head yang tinggi sehingga
kapasitas PLTA Skala Kecil juga, maka diameter pipa pesat dapat dinaikkan
sehingga losses nya berkurang, namun hal tersebut akan menaikkan biaya konstruksi khususnya pipa
pesat. Dengan demikian maka harus dilakukan kompromi antara biaya dan kapasitas
PLTA Skala Kecil.
Dalam pemilihan material maka pihak
Developer / pengembang PLTA Skala Kecil harus mempertimbangkan persyaratan
teknis dan ekonomis, dengan tidak mengorbankan factor keamanan.
Desain Pipa Pesat
Pipa pesat ditentukan sifat-sifatnya berdasarkan material, diameter ,
ketebalan serta jenis penyambungan.
-
Material
pipa pesat dipilih.
-
Diameter
pipa pesat dipilih pada diameter yang dapat mengurangi frictional losses aliran
air di dalam pipa pesat sampai pada tingkat yang dapat diterima.
-
Tebal
dinding pipa pesat dipilih untuk menahan maximum internal hydraulic pressure.
Termasuk transient surge pressure yang terjadi.
Diameter dan Tebal Pipa Pesat
Pada dasarnya untuk menentukan diameter pipa pesat harus dilakukan
kompromi atau trade-off antara harga pipa pesat dengan kehilangan daya
hidraulik (losses) pada saat air mengalir melalui pipa pesat. Karena secara
umum jika diameter pipa pesat diperbesar maka akan berakibat losses menjadi
turun, namun pada sisi lain jika diameter diperbesar maka harga pipa pesat akan
naik.
Sedangkan tebal pipa pesat harus
diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat menahan tekanan air yang ada di
dalamnya, baik tekanan statis maupun dinamis.
Pipa pesat dapat berada di permukaan tanah ataupun ditimbun di dalam
tanah. Hal tersebut antara lain tergantung atas material pipa, keadaan /
kemiringan permukaan tanah , lingkungan dan ekonomis.
Rumah Pembangkit (Power
House)
Rumah pembangkit atau
power house adalah bangunan tempat memasang mesin pembangkit yaitu turbin, generator, panel kontrol, peralatan
pendukung, serta ruang untuk operator. Power house didesain untuk melindungi
mesin pembangkit dan peralatan lainnya dari perubahan cuaca.
Dalam pembangunan
Power House harus diperhatikan kekuatan fondasi, terutama fondasi turbin yang
akan menahan gaya potensial dan kinetik dari air yang mengalir melalui pipa
pesat dan turbin.
Standar minimal
bangunan Power house harus dilengkapi
dengan ruang mesin, ruang operator,
kantor dan kamar mandi.
Contoh spesifikasi
teknik power house adalah :
No.
|
Uraian
|
Spesifikasi
|
1.
|
Fondasi
|
Batu kali 1
: 2
|
2.
|
Fondasi
turbin
|
Beton
bertulang
|
3.
|
Dinding
|
Pasangan
bata merah 1 : 4
|
4.
|
Rangka
|
Besi
|
5.
|
Kusen
|
Kayu
|
6.
|
Lantai
|
Keramik
|
7.
|
Atap
|
Genting
|
8.
|
Pintu
|
Kayu profil
|
9.
|
Jendela
|
Kayu profil
dan kaca
|
Dimensi Power House
Dimensi power house
harus memperhitungkan persyaratan-persyaratan teknis, serta keselamatan kerja
dan lingkungan yang ada.
Saluran Pembuang (Tailrace)
Saluran Pembuang (Tail
race) adalah saluran tempat menyalurkan air setelah melewati turbin, yang
selanjutnya kembali mengalir ke sungai semula.
Konstruksi tail race
: pasangan batu dan beton pada bagian lantai penutup.
Dimensi tailrace
harus sedemikian rupa sehingga cukup untuk menampung aliran air maksimal yang
keluar dari turbin sehingga tidak terjadi banjir.
Bagian
V : Peralatan
Mesin Dan Listrik (Turbin, Transmisi Mekanik, Generator, Kontrol, Trafo
Dan Transmisi)
Turbin
Turbin mempunyai fungsi untuk mengubah energi ketinggian air menjadi daya
putaran poros.
Setiap turbin mempunyai daerah operasi sendiri sehingga mampu mengasilkan
energi listrik dengan efisiensi yang memadai. Daerah operasi optimal
tersebut ditentukan oleh besar head operasi turbin air tersebut. Turbin air dapat dibagi atas head tinggi, head
menengah dan head rendah. Disamping itu dari segi beroperasinya turbin
air dibedakan atas turbin impuls dan turbin reaksi.
Head tinggi
|
Head Menengah
|
Head rendah
|
|
Turbin impuls
|
Pelton
Turgo
|
Cross-flow
Multi-jet pelton
Turgo
|
Cross-flow
|
Turbin reaksi
|
Francis
|
Propeller
Kaplan
|
Para pengembang dapat memilih sendiri jenis
dan ukuran turbin yang akan dipakai pada PLTM/ PLTMH, dengan memperhitungkan
factor teknis, ekonomis.
Pemilihan
Jenis Turbin
Faktor-faktor yang mempengaruhi atau
menjadi kriteria dalam memilih jenis turbin air yang dipakai pada tenaga air
adalah sebagai berikut :
- Tinggi jatuh netto (Hnetto).
- Debit air
- Daya turbin (P)
- Kecepatan putar turbin
Pengembang dapat
memilih jenis turbin air yang akan
dipakai dengan memperhitungkan aspek teknis dan ekonomis.
Sistem
Transmisi / Drive Sistem (System Penggerak)
Sistem penggerak meneruskan daya dari poros
turbin ke poros generator atau poros lain yang dipakai untuk menggerakkan
peralatan lain. Sistem transmisi tersebut juga berfungsi untuk mengubah
kecepatan putar dari satu poros ke poros yang lain, jika kecepatan putar turbin
berbeda dengan kecepatan generator atau peralatan lain yang harus diputarnya.
Berikut adalah jenis-jenis system penggerak / transmisi mekanik pada
mikrohidro :
- Penggerak langsung.
- Flat belt dan pulley
- V atau wedge belt dan pulley
- Chain and sprocket
- Gearbox
Pengembang Pembangkit Listrik Skala Kecil
kapasitas sampai 1.000 kW dapat memilih system transmisi mekanik yang dipakai
pada PLTM atau PLTMH yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan factor teknis
dan ekonomis.
Peralatan Listrik
Daya mekanik yang dihasilkan oleh turbin
air dipakai untuk menghasilkan listrik dengan menggunakannya untuk menggerakkan
generator yang akan mengubah energi mekanik menjadi enerfi listrik. Type
generator yang sering dipakai adalah generator yang menghasilkan arus bolak
balik yang dikenal sebagai alternator.
Mengulang teori listrik sederhana, aliran
listrik atau arus (simbolnya I) mempunyai satuan amper (A), beda tegangan (V) diukur dalam Volt (V). Daya (P) diukur
dalam Watt (W) atau lebih sering dalam kilowatt ( 1 kW = 1000 W).
Tahanan ( R ) dari suatu rangkaian listrik menunjukkan bagaimana baiknya listrik
mengalir (konduktor yang jelek mempunyai tahanan yang tinggi). Tahanan diukur
dalam Ohm (W) dan ekual dengan perbedaan potensial (voltage drop) dibagi arus. Kapasitansi
( C ) menunjukkan derajat dimana energi disimpan pada medan
listrik dibandingkan yang dipakai untuk kerja, dan induktansi ( L ) sama dengan
kapasitansi tetapi mengacu pada medan
megnet..
Generator
Generator induksi dan generator sinkron menghasilkan arus bolak-balik
(AC). Keunggulan dari arus bolak-balik
(AC) adalah dapat menyalurkan daya listrik pada jarak yang cukup jauh.
Berlainan jika kita menggunakan arus searah yang hanya dapat menghasilkan
listrik untuk penggunaan pada jarak yang sangat dekat atau pada power house.
Dengan demikian maka arus bolak-balik cocok untuk proyek kelistrikan karena
beban listrik biasanya tersebar dan sering jaraknya jauh dari generator.
Generator induksi mempunyai keunggulan dan sering dipakai untuk penyediaan
tenaga listrik di daerah terpencil karena generator tersebut cukup kuat, kompak
dan sangat andal.
Generator Sinkron :
Mempunyai rotor eksitasi yang terpisah, dipakai baik pada system terisolasi
maupun interkoneksi dengan system tenaga listrik.
Generator Asinkron (induksi)
Tidak mempunyai rotor exiter, biasanya dipakai pada networks dengan sumber
listrik yang lain. Pada system yang terisolasi atau independent, generator ini
harus dihubungkan dengan kapasitor untuk menghasilkan listrik.
Kecepatan
putar dan jumlah kutub Generator
Kecepatan putaran generator tergantung pada
frekuensi jaringan tenaga listrik ( 50 atau 60 Hz, di Indonesia 50 Hz) serta
jumlah pole (kutub) generator, sesuai rumus berikut :
Pada PLTA Skala Kecil sampai 1.000 kW ini
maka pengembang harus memakai generator yang frekuensinya 50 Hz. Sedangkan
kecepatan putar generator tersebut disesuaikan sesuai putaran turbin,
perbandingan transmisi mekanik dan jumlah kutub (pole) generator.
Peralatan
Kontrol
Dalam pengoperasiannya kecepatan turbin
akan berubah jika beban listrik yang dilayani oleh generator berubah. Sebagai contoh jika pada konsumen semakin
banyak lampu penerangan yang dinyalakan, artinya beban konsumen bertambah, maka kecepatan putar turbin akan turun.
Karena adanya perubahan kecepatan tersebut akan menimbulkan pengaruh pada
tegangan dan frekuensi listrik. Untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan
kecepatan putar turbin dan generator maka besar beban generator harus dijaga
konstan (load control) atau laju aliran
air yang melewati turbin harus diatur (flow control) sesuai dengan perubahan
beban yang ada.
Pengembang Pada PLTA Skala Kecil sampai
1.000 kW dapat memilih sendiri apakah akan memakai peralatan control dari jenis
load control (dummy load) ataupun flow control (governor), sesuai dengan
pertimbangan teknik dan ekonomi masing-masing..
Ballast Load
Ballast load merupakan bagian yang penting
dari electronic control system. Ballast load terdiri dari 2 jenis, yaiti type
pemanas udara (air heater) dan type pemanas air (water heater).
Pemanas
udara
Pada PLTA skala kecil jenis Pico dengan
kapasitas di bawah 10 kW type pemanas udara (air heater) ini sering dipakai dibandingkan
dengan type pemanas air (water heater) karena biasanya sederhana.
Pemanas
air,
Ballast load type pemanas air (water
heater) ini sering dipakai untuk PLTA kecil dengan kapasitas di atas 100 kW.
Speed
Governor
Speed governor dipakai agar kecepatan turbin tetap konstan karena kecepat
tersebut akan berubah-ubah jika terjadi perubahan daya, head ataupun debit
aliran air.
Fungsi governor adalah mengendalikan laju
aliran air secara otomatis dengan pengoperasian guide-vane sesuai dengan beban
yang ada.
Panel
PLTA Skala Kecil Sampai 1.000 kW
Peralatan ukur minimum yang harus ada pada
panel PLTA Skala Kecil sampai 1.000 kW adalah sebagai berikut :
- Pengukur tekanan air pipa pesat
- Volt meter dengan selector switch untuk mengukur keluaran generator.
- Volt meter untuk mengukur tegangan ballast load (untuk yang memakai ballast load).
- Amperemeter per fasa.
- Frequensi meter
- kVA meter
- Pengukur waktu operasi.
Peralatan Proteksi (Pengaman)
Peralatan pengaman minimum yang harus ada pada Skala Kecil sampai 1.000 kW
adalah sebagai berikut :
- Pengaman kecepatan lebih dengan deteksi frekuensi (Over speed).
- Pengaman tegangan kurang (under voltage).
- Pengaman tegangan lebih (over voltage).
- Pengaman arus lebih (over voltage).
- Pengaman terhadap petir.
Trafo Daya
Trafo daya berfungsi untuk menaikkan
tegangan dari generator ke tegangan 20 kV untuk selanjutnya akan menyalurkan
energi listrik PLTA Skala Kecil lewat jaringan Distribusi Tegangan Menengah 20
kV. Trafo daya harus menyesuaikan
dengan jaringan Tegangan Menengah 20 kV yang ada.
Transmisi
Penyaluran listrik dari Trafo Daya ke jaringan 20 kV PLN yang terdekat
memakai saluran tegangan 20 kV. Pengembang PLTA Skala Kecil kapasitas sampai
1.000 kW dapat memilih apakah memakai Saluran Udara Tegangan Menengah 20 kV
atau memakai kabel 20 kV.
Metering
Untuk mengukur jumlah energi listrik (kWH) yang telah disalurkan oleh
Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil, maka pihak Pengembang Pembangkit
Listrik Tenaga Air Skala Kecil sampai 1.000 kW wajib menyediakan peralatan kWH
meter. Titik pengukuran kWH meter tersebut berada pada Saluran Transmisi 20
kV terdekat milik PLN.
------------------
Artikel Terkait Lainnya :
Dalam penjelasan rumus
BalasHapusP = ρ x g x Q x H x η
dimana :
P = daya yang dihasilkan ( kW )
ρ = berat jenis air ( kg / m3 )
Tertulis satuan berat jenis air dalam kg/m3, perlu dikoreksi bahwa satuan yg benar adalah ton/m3 karena aatuan powernya sudah dalam Kw,
Demikian.