Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur, Wisata Penang Malaysia
|
PLTMH Cijedil |
Bagaimana membangun PLTA Skala
Kecil ?. “ Listrik Energi” edisi April 2008 menyajikan artikel tentang PLTM
Girimukti yang berkapasitas 2 x 6 MW yang dibangun oleh PT Girimukti Energi di
Cianjur Selatan.
Winarno, Direktur Teknik PLTM
tersebut, mengatakan bahwa factor pemicu untuk merealisasikan PLTM tersebut
adalah adanya krisis listrik yang terjadi akhir-akhir ini. Alasan lain yang
mendukung pembangunan PLTM tersebut adalah dari aspek konservasi energi dan
keramahan lingkungan, pemanfaatan energi setempat, penghematan bahan bakar
minyak dan dukungan terhadap peta jalan Bali.
Adanya krisis energi, yang ditandai
dengan naiknya harga minyak bumi, memang sekarang telah sampai pada tingkat
yang tidak terbayangkan sebelumnya.. Sebagai ilustrasi pada tahun 2005 harga
minyak bumi yang naik dari 40 Dollar AS per barel menjadi 60 Dollar AS per
barel telah menjadi goncangan yang besar bagi perekonomian internasional dan
nasional. Namun pada akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008 ini hal yang sama
terjadi, harga minyak bumi terus meningkat dan menyentuh angka 100 Dollar AS
per barrel, bahkan pada Juni 2008 sempat menyentuh 150 dollar AS. Sekarang wacana harganya akan menyentuh 200
Dolar bukan merupakan hal yang mustahil.
Jadi memang tidak ada alasan
lain, pembangkit listrik dengan bahan bakar minyak bumi harus dikurangi
peranannya sampai seminimal mungkin. Pembangkit listrik dari sumber-sumber
energi lain yang bersifat renewable seperti tenaga air harus dibangun,
mengingat potensinya yang masih sangat
besar dan relatif belum banyak dimanfaatkan.
Berbicara tentang potensi tenaga air khususnya PLTA Skala Kecil kayaknya tidak
perlu diperdebatkan lagi, karena potensinya sangat besar. Namun pada kesempatan
ini penulis ingin membahas atau menjawab pertanyaan : ”bagaimana caranya
membangun dan mengusahakan PLTASK ?” Apa yang harus dilakukan oleh
seseorang jika ingin terjun dan mengusahakan PLTA Skala Kecil ?
Berapa Biayanya ?
Bagaimana prospek bisnis
membangun PLTA ? dan berapa biayanya ? berapa untungnya ? dan
berapa lama break event point ?
Merupakan pertanyaan yang sering penulis dengar terutama dari teman-teman
yang ingin memahami tentang PLTA,
khususnya PLTA Skala Kecil..
Namun kalau kita bicara tentang PLTM yang sekelas dengan Girimukti yang
kapasitasnya 2 x 6 MW, mungkin banyak yang kaget ? Karena kalau kita coba
perkirakan berapa investasi untuk membangun PLTM tersebut, maka angkanya akan
berkisar pada nilai 200 milyar rupiah ? Suatu
jumlah yang sangat besar. Namun sebenarnya Girimukti telah dapat dikatagorikan
sebagai PLTA yang besar, karena energi yang dihasilkannya cukup besar, sehingga wajar biaya
investasinya berkisar pada angka 200 milyar rupiah.
Supaya para calon investor tidak kaget dan mundur melihat angka yang besar
tersebut, perlu dijelaskan bahwa banyak peluang untuk investasi pada PLTA SK
yang ukurannya lebih kecil, sesuai
dengan budget yang akan diinvestasikan. Katakanlah dengan investasi sebesar Rp
10 milyar atau Rp 1 milyar, banyak pilihan yang tersedia.
Untuk memahami lebih lanjut tentang PLTASK, kita akan kita terlebih dahulu melihat
apa yang dikatagorikan sebagai PLTA skala kecil tersebut.
Secara umum Pusat Listrik Tenaga Air dapat dikatagorikan sesuai besar daya
yang dihasilkannya, sebagaimana pada tabel berikut (Severn Wye
Energy Agency, www.swea.co.uk)
No.
|
JENIS
|
DAYA / KAPASITAS
|
1.
|
PLTA
|
> 5 MW
( 5.000 kW).
|
2.
|
PLTM
|
100 kW < PLTM < 5.000 kW
|
3.
|
PLTMH
|
< 100 kW
|
Hanya saja klasifikasi yang membedakan antara PLTA (besar), PLTM
(minihidro) serta PLTMH (mikrohidro) tersebut tidaklah terlalu ketat
sebagaimana yang tercantum pada tabel di atas. Karena belum ada kesepakatan
yang ketat dalam klasifikasi tersebut.
Sebagai contoh ada yang mendifinisikan bahwa yang dikatagorikan sebagai
PLTA (besar) harus mempunyai kapasitas di atas 10 Mega Watt. Demikian juga
untuk Mikrohidro, beberapa pihak menyebutkan bahwa kapasitasnya sampai 500 kilo Watt. Jadi memang tidak salah kalau
disebutkan PLTA Girimukti sebagai PLTM, namun pilihan PLTASK yang di bawah 100
kW juga tersedia sebagai ladang investasi. Nilainya tentu di bawah angka 2
milyar rupiah.
Mencari Terjunan Air
Langkah pertama jika ingin membangun PLTA adalah mencari potensi terjunan
air. Karena pada dasarnya PLTA
bekerja dengan memanfaatkan energi potensial yang timbul jika air mengalir dari
tempat yang lebih tinggi ke tempat yang rendah. Energi air tersebut dimanfaatkan untuk memutar
turbin air yang menggerakkan generator penghasil tenaga listrik.
Untuk memanfaatkan energi potensial air tersebut, air dialirkan dari posisi
yang lebih tinggi ke posisi yang lebih rendah melalui pipa yang biasa disebut
sebagai pipa pesat. Besar daya yang dapat dibangkitkan pada pembangkit listrik
tenaga air ditentukan oleh 2 (dua) faktor, yaitu :
- Beda
ketinggian antara bagian atas aliran air sebelum masuk pipa pesat dengan
ketinggian air saat keluar pipa pesat, atau lazim disebut sebagai Head. Satuannya meter (m).
- Debit
aliran air yang mengalir melalui pipa pesat dan menggerakkan turbin. Satuannya meter
kubik per detik (m3/s)
Daya teoritis (P) yang dapat dihasilkan oleh laju aliran air dan ketinggian
tertentu berbanding lurus (proporsional) dengan head H dan laju aliran (Q), secara
sederhana adalah sebagai berikut :
P = Q x H x η x
10
dimana :
P = daya yang dihasilkan
( kW
Q
= debit aliran air ( m3 /s )
H =
tinggi jatuh (head) bruto ( m )
η = efisiensi total (turbin, generator, pipa pesat, dll),
Contoh :
- Suatu
lokasi memiliki tinggi jatuh atau Head bruto sebesar 30 meter. Jumlah laju aliran air sebesar
200 liter per detik atau 0,2 m3/
detik, maka besar daya yang
dibangkitkan adalah : P =
0,5 x 0,2 x 30 x 10 = 30
kilo Watt
- Suatu
lokasi memiliki tinggi jatuh atau Head bruto sebesar 21 meter. Jumlah laju aliran air sebesar 1300 liter per detik atau 1,3 m3/ detik, maka besar daya yang dibangkitkan
adalah : P =
1,3 x 21 x 0,5 x 10
= 136,5 kW
Catatan : pada contoh di atas efisiensi total diambil 0,5. Angka tersebut sangat moderat sebagai
dasar perhitungan awal. Umumnya nilainya lebih tinggi tergantung pada
kapasitas, jenis turbin, diameter dan panjang pipa pesat.
Instalasi PLTASK
Secara skematis susunan
PLTASK dapat dilihat pada gambar typical PLTASK di bawah ini :
Susunan PLTA Skala Kecil ( www.microhydropower.net )
Air yang mengalir di sungai dibelokkan alirannya oleh Weir (bendung),
sehingga aliran air tersebut mengalir lewat bangunan sadap (Intake) . Pada
intake terdapat bak pengendap (settling basin) yang berfungsi untuk
menghendapkan butir-butir pasir dan lumpur dari air. Dari bak penenang air dialirkan melewati
saluran pembawa (head race) menuju bak penenang. (forebay).
Bak penenang (forebay) berfungsi
untuk menenangkan atau menurunkan kecepatan air sebelum masuk ke penstock. Bak
penenang ini juga biasanya berfungsi sebagai bak pengendap, yaitu mengendapkan
sisa-sisa partikel-partikel pasir dan lumpur yang masih terbawa lewat saluran
penghantar. Dari forebay air mengalir lewat saluran pipa tertutup yang disebut
pipa pesat (penstock).
Pada ujungnya di sebelah
bawah pipa pesat disambung dengan turbin yang berfungsi untuk mengubah energi
potensial yang ada pada air menjadi energi mekanik. Poros turbin dihubungkan dengan generator yang selanjutnya menghasilkan energi listrik.
|
PLTMH Melong 2 x 50 kW |
Peralatan Elektromekanik
Peralatan elektromekanik terdiri dari turbin,
generator, transmisi mekanik, transformer dan jaringan transmisi. Biasanya
peralatan turbin, generator dan transmisi mekanik serta kontrol sudah merupakan
satu set turbin generator. Untuk kapasitas cukup besar 6 MW seperti Girimukti
pilihannya dapat membelinya dari Eropa Barat atau Jepang, kapasitasnya paling
handal, namun mahal. Dari Eropa Timur cukup baik dan handal, harganya lebih murah sedikit. Pilihan lain
membelinya dari China, lebih murah, namun keandalan sesuai dengan harganya.
Untuk skala kecil, dengan kapasitas PLTASK sampai
500 kW, sebaiknya membeli produksi dalam negri yang lebih murah dan cukup
handal. Tersedia cukup banyak pilihan, termasuk juga membeli produk dari
China. Para investor dapat menjajaki
sendiri pilihan-pilihan berserta harganya tersebut. Satu hal yang perlu dipertimbangkan
meskipun produk dari China cukup banyak dan kompetitif, produksi dalam negri
mempunyai keunggulan kompetitif. Dimana untuk penyediaan sparepart dan
perbaikan atau pemeliharaan, akan lebih gampang dan murah pelaksanaannya karena
tidak perlu lagi mengimpor sparepart dan mendatangkan teknisi dari luar negri. Demikian juga
halnya kalau perlu melakukan modifikasi mesin-mesin akan lebih mudah.
Analisa Investasi
Setelah dilihat adanya potensi site yang dapat
dibangun PLTA Skala Kecil maka calon investor perlu membuat rencana dan analisa
investasi, artinya harus membuat perkliraan biaya dan pendapatan yang akan
diperoleh dari investasi tersebut.
Berikut sebagai contoh analisa pendahuluan kita
ambil contoh untuk proyek PLTASK yang berkapasitas 190 kW. Karena potensi
tenaga air dengan kapasitas antara 100 sampai 500 kW tersebut cukup banyak dan
belum tercatat pada peta potensi tenaga air di Indonesia. Penulis pernah
mengikuti suatu survey pendahuluan untuk melihat potensi PLTASK di suatu
kecamatan di Jawa Barat dan pada kesempatan tersebut kami menemukan 4 lokasi
PLTASK yang bisa dibangun dengan daya sekitar 200 sampai 300 kW per lokasinya.
Berikut adalah salah satu dari hasil survey
tersebut, setelah disesuaikan dengan harga-harga terbaru serta dengan perhitungan
yang disederhanakan. Namun penulis hanya menghitung dengan metoda break event
point sederhana. Untuk kondisi sebenarnya tentunya harus memasukkan faktor
bunga pinjaman, cost of money, net present value, IRR, equity, debt interest
dan sebagainya.
Data Umum :
Tinggi jatuh ( Head) : 36
meter
Debit rata-rata : 1200 liter/detik
Debit rencana : 1 x 800 liter/ detik
Kapasitas : 1 x 190 kilo Watt
Rencana Anggaran
Biaya (RAB) :
No.
|
URAIAN
|
Harga
(x1.000 Rp)
|
Harga Total (x 1.000 Rp)
|
A.
|
PEKERJAAN SIPIL
|
|
1.470.000
|
|
1. Pekerjaan Persiapan
|
30.000
|
|
|
2. Pekerjaan Bendung dan Intake
|
100.000
|
|
|
4. Pekerjaan bak Penenang & Spillway
|
350.000
|
|
|
7. Pipa pesat
|
800.000
|
|
|
8. Power house
|
130.000
|
|
|
9. Tail race
|
50.000
|
|
|
10.Tallud pengaman
|
10.000
|
|
B.
|
PERALATAN ELEKTRIKAL MEKANIKAL
|
|
900.000
|
C.
|
JARINGAN DISTRIBUSI
|
|
200.000
|
|
Jumlah
|
|
2.570.000
|
|
PPN 10 %
|
|
257.000
|
|
Jumlah total
|
|
2.827.000
|
Terbilang : Dua milyar delapan
ratus duapuluh tujuh juta rupiah
Pendapatan :
Dalam analisa financial ini biaya (cost) terdiri dari biaya modal
(capital cost) dan biaya operasi
(operating cost). Sedangkan revenue adalah penerimaan dari hasil penjualan
tenaga listrik yang dibangkitkan PLTASK tersebut.
Perhitungan revenue per tahun adalah sebagai berikut :
Dengan kapasitas terpasang sebesar 1 x 190 kW,
serta pengukuran debit air sungai sebesar 2000 liter per detik pada bulan Mei
2006 (musim kemarau), sedangkan untuk menghasilkan daya sebesar 1 x 190 kW
hanya membutuhkan debit sebesar 800 liter per detik.
Berdasarkan data tersebut dengan asumsi PLTASK beroperasi
dengan factor kapasitas (capacity factor, c.f) sebesar 60 %, akan dihasilkan
energi listrik per tahun sebesar :
0,60 x 8760
hour x
190 kW =
998.640 kWH
Sehingga revenue per tahun adalah sebesar :
= 998.640
x Rp 500,-
=
Rp 499.320.000,-
Biaya modal untuk proyek ini adalah biaya pembangunan yang tercantum
pada RAB di atas, yaitu sebesar Rp 2.827.000.000,-
Biaya operasi terdiri dari :
- Biaya operator sebesar Rp 50.000.000,- per tahun.
- Biaya pemeliharaan sebesar Rp 10,000,000,- per tahun
- Retribusi
air Rp 10,- per kWh = 998.640 x Rp
10,- = Rp 9.986.400,-
Dengan demikian jumlah biaya operasi per tahun
adalah sebesar :
= Rp 50,000,000,- +
Rp 10,000,000,- + Rp 9.986.400 =
Rp 69.986.400,-
Pendapatan pertahun
= Rp 499.320.000 – Rp 69.986.400,-
= Rp 429.333.600,-
Dengan pendapatan sebesar Rp 429.333.600,-
tersebut, maka modal pembangunan sebesar Rp 2.827.000.000,- akan break event dalam
waktu 6,59 tahun.
Namun tentunya perhitungan yang sebenarnya tidak
sesederhana di atas, untuk dapat memperoleh hasil kelayakan finansial yang
sebenarnya, harus dibuat perhitungan keuangan yang rinci sehingga lebih
mendekati kondisi yang nyata.
Langkah Berikutnya
Setelah secara umum telah didapat tentang peluang-peluang yang ada untuk
menanamkan modal pada proyek pembangunan PLTASK. Tentunya masih banyak langkah
yang harus ditempuh untuk mewujutkan proyek tersebut.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut :
- Pembuatan
studi kelayakan, hal ini dapat dilakukan sendiri atau menyewa konsultan
yang akan membuat rencana rinci termasuk perhitungan finansial atas
kelayakan proyek tersebut.
- Pendekatan
ke Pemerintah Daerah untuk untuk proses ijin-ijin yang antara lain
mencakup : ijin pembangunan dan pengoperasian PLTASK, ijin pemanfaatan air
irigasi atau sungai, proses pembebasan tanah, serta tarip retribusi air.
- Pengajuan
proposal ke PLN setempat untuk pembuatan kontrak jual beli tenaga listrik,
diikuti dengan negosiasi untuk mencapai kesepakatan jual beli tenaga
listrik beserta syarat-syarat teknis dan finansial.
Dalam pelaksanaannya hal yang paling krusial dalam pembangunan PLTASK adalah
butir no. 2, yaitu bagaimana mendapat perijinan dari pemerintah daerah dan
proses pembebasan tanah. Perijinan penggunaan air sungai atau irigasi serta
pembebasan tanah memerlukan pendekatan sosial yang rumit. Dengan karakteristik
PLTASK yang memiliki banyak interaksi dengan masyarakat setempat, maka investor
harus memperhatikan karakteristik dan kepentingan masyarakat dimana PLTASK
tersebut berlokasi. Dari contoh-contoh PLTASK yang berhasil salah satu caranya adalah
dengan mengikutsertakan masyarakat setempat sebagai pemilik saham proyek.
Keterlibatan masyarakat dalam kepemilikan PLTASK mempunyai banyak manfaat,
selain untuk memudahkan proses perijinan dan pembebasan tanah, mengingat
investasi ini adalah investasi jangka panjang, jika masyarakat memiliki saham
pada PLTASK maka masyarakat akan ikut menjaga kelangsungan operasi dari PLTASK
tersebut. Kepemilikan saham masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan
membentuk koperasi. Dengan demikian masyarakat secara rutin akan memperoleh
penghasilan dari penjualan listrik ke PLN yang dapat dipakai untuk membiayai
berbagai kegiatan dan pembangunan.
Keterlibatan masyarakat juga akan menjamin kelangsungan pengoperasian
PLTASK dengan menjaga kelestarian sumber air yang dipakai sebagai penggerak
pembangkit listrik tersebut. Dengan demikian pembangunan PLTASK di daerah
pedesaan mempunyai manfaat yang sangat besar, baik bagi investor, masyarakat
setempat, serta untuk kelestarian sumber daya air dan hutan.
-------------
Artikel Terkait Lainnya :