Pipa pesat PLTA Bengkok Dago
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur, Wisata Penang Malaysia
Pada dasarnya energi adalah suatu
besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada di alam ini, namun dari energi
yang dikandung oleh setiap benda tersebut ada yang dapat dimanfaatkan dengan
mudah dan ada yang memerlukan usaha yang keras untuk memanfaatkannya. Memang untuk dapat menganbil manfaat dari
energi yang terkandung pada suatu benda diperlukan adanya suatu proses
perubahan atau konversi energi terlebih dahulu sehingga dapat bermanfaat dan berdaya
guna.
Panas merupakan suatu bentuk
energi yang dimiliki atau terkandung pada bahan bakar seperti batubara atau
minyak bumi. Namun energi panas yang
terkandung pada bahan bakar tersebut baru akan berguna jika telah melalui suatu
proses perubahan atau konversi energi.
Minyak bumi mengandung energi panas yang akan muncul lewat suatu proses
pembakaran. Proses paling sederhana
untuk pemanfaatan bahan bakar minyak misalnya jika kita memakai minyak tanah
(kerosin) pada kompor minyak tanah.
Pembakaran minyak tanah akan menghasilkan panas yang dapat dipakai untuk
memasak makanan dan minuman.
Proses konversi energi lain yang
sangat kita kenal adalah pada kendaraan bermotor dimana bahan bakar minyak
berupa premium atau solar dipakai pada kendaraan bermotor. Premium atau solar
tersebut merngalami proses pembakaran pada ruang bakar mesin kendaraan
bermotor. Dengan adanya pembakaran bahan bakar maka akan timbul gaya dorong
yang menimbulkan gerak translasi pada piston, gerakan translasi piston tersebut
selanjutnya oleh poros engkol (crankshaft) diubah menjadi gerakan putar yang
diteruskan pada ban kendaraan bermotor sehingga menjadi alat transportasi yang
dapat membawa manusia dan barang ke tempat yang diinginkan. Proses konversi
energi dari bahan bakar menjadi gerakan kendaraan bermotor tersebut merupakan
contoh pemanfaatan energi setelah diubah (dikonversi) pada bentuk energi
lainnya yang lebih bermanfaat.
Salah satu bentuk energi yang
sangat mudah dimanfaatkan bagi kehidupan manusia pada zaman modern ini adalah
energi listrik. Energi listrik ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ,
mulai dari lingkungan rumah tangga sebagai alat penerangan, peralatan rumah
tangga seperti pompa, kipas angin, rice cooker, air condition, radio, televise,
computer, alat-alat hiburan, sampai di
pabrik-pabrik dan industry, transportasi, kesehatan, pertanian, komunikasi, dan
berbagai bidang kehidupan lainnya, tidak akan terlepas dari pemanfaatan tenaga
listrik.
Batubara misalnya merupakan
sumber energi panas yang besar, energi
panas tersebut akan muncul jika terjadi proses pembakaran. Namun jika energi
batubara tersebut diubah menjadi energi listrik maka pemanfaatannya akan
menjadi sangat beragam dan jauh berguna, karena sebagaimana disebutkan di atas,
energi listrik mempunyai kegunaan yang
sangat besar pada berbagai bidang kehidupan.
Proses perubahan energi panas
yang terkandung pada batubara tersebut menjadi energi listrik berlangsung pada
sebuah pembangkit tenaga listrik, yaitu pada sebuah Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) berbahan bakar batubara. Dengan demikian kita mengenal berbagai
macam Pembangkit Listrik yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi
energi-energi primer menjadi energi listrik.
Jenis-jenis pembangkit listrik lainnya adalah PLTU minyak, PLTU gas,
PLTG, PLTP, PLTN dan PLTA.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
PLTA adalah pembangkit listrik
yang memanfaatkan air sebagai energi primernya. Pada dasarnya energi air yang
dimanfaatkan tersebut adalah energi potensial , yaitu energi yang berdasarkan
pada perbedaan ketinggian. Energi potensial tersebut akan timbul jika air
mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Energi
aliran air tersebut dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin air yang
dihubungkan dengan sebuah generator listrik. Putaran generator tersebut
selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
Untuk dapat memahami proses
perubahan dari energi potensial air menjadi energi listrik yang berlangsung
pada suatu PLTA, berikut kita lihat suatu gambar skematik yang memperlihatkan
susunan bangunan, khususnya saluran air (waterway) pada suatu PLTA. Dalam hal
ini penulis mengambil contoh saluran air pada PLTA Musi. Sedangkan gambar selanjutnya merupakan
gambar potongan yang lebih rinci
pembangkit listrik tenaga air mulai dari bendungan, pipa pesat, turbin,
generator, trafo dan transmission line.
Gambar skematik Waterway PLTA Musi dari Intake ke
Reregulating Dam / RRD
(sumber
PLN Sektor Bengkulu)
Gambar potongan PLTA (sumber HowstuffWorks 2001)
Suatu PLTA biasanya dibangun pada
suatu sungai yang mempunyai terjunan air sehingga terdapat perbedaan ketinggian
air antara bagian hulu sungai dengan sebelah hilirnya. Semakin besar beda
ketinggiannya maka akan semakin besar energi listrik yang dapat dibangkitkan
oleh PLTA tersebut. Agar terdapat perbedaan ketinggian yang lebih besar pada
suatu PLTA biasanya dibuat waduk dengan cara membendung aliran sungai sehingga
elevasinya naik, waduk juga berfungsi untuk menampung dan menyimpan air
sehingga dapat dimanfaatkan pada musim kemarau dimana aliran air di sungai
tidak cukup untuk mengoperasikan PLTA.
Waduk tersebut sebenarnya adalah
sebuah danau yang dibuat dengan cara membuat bendungan pada sungai. Dengan demikian jika PLTA tersebut
memanfaatkan air dari danau alam, maka tidak perlu lagi dibuat bendungan atau
waduk. Selanjutnya air yang tertampung
pada waduk atau danau alam dialirkan melewati pintu pengambilan air (intake)
melewati saluran air. Saluran air yang mendatar tersebut dapat berupa saluran
terbuka (open channel), maupun saluran tertutup (tunnel), jika merupakan
saluran tertutup disebut sebagai saluran tekan (headrace tunnel) selanjutnya
dialirkan melalui pipa pesat (penstock).
Sebelum melalui pipa pesat, air
biasanya melewati bangunan yang disebut tangki pendatar (surge tank) yang
berfungsi sebagai pengaman pipa pesat apabila terjadi perubahan tekanan secara
tiba-tiba pada pipa pesat akibat beroperasinya katup utama (inlet valve). Namun
jika pipa pesat tidak terlalu panjang seperti pada gambar kedua, maka tidak
diperlukan tangki pendatar. Setelah melewati pipa pesat, air masuk ke turbin
air melalui katup utama yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air
dari pipa pesat ke turbin. Air tersebut memutar sudu-sudu turbin (runner) dan
kembali ke sungai melalui saluran pembuangan akhir (tailrace).
Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan
suatu generator sehingga generator ikut berputar dan menghasilkan energi
listrik pada tegangan tertentu sesuai dengan generatornya. Selanjutnya tegangan
tersebut dinaikkan pada trafo utama (main transformer). Listrik yang telah
dinaikkan tegangannya oleh trafo utama tersebut disalurkan ke system
interkoneksi tenaga listrik melalui suatu gardu induk (sub-station).
Besar
energi yang dapat dibangkitkan pada pembangkit listrik tenaga air ditentukan
oleh 2 (dua) faktor, yaitu :
- Beda ketinggian antara bagian atas
aliran air sebelum masuk pipa pesat dengan ketinggian air saat keluar pipa
pesat, atau lazim disebut sebagai Head.
- Debit aliran air yang mengalir
melalui pipa pesat dan menggerakkan
turbin
Dengan
demikian untuk mengetahui besar daya listrik yang dapat dihasilkan dari sebuah sungai atau saluran, maka
diperlukan data besar laju aliran air serta head yang tersedia dari sungai
tersebut. Debit atau laju aliran air adalah besar air (dalam m3 atau
liter) yang mengalir per satuan waktu tertentu pada cross section dari sungai.
Laju aliran air tersebut biasanya diukur dalam meter kubik per detik (m3/s)
atau liter per detik (l/s).
Sedangkan
yang dimaksud dengan head atau tinggi jatuh adalah perbedaan ketinggian (level)
air antara reservoir atas (sebelum masuk pipa pesat) dengan ketinggian tempat
terletaknya turbin air.
Disamping
faktor Head dan Debit tersebut di atas, maka yang tak kalah pentingnya dalam
menentukan besar daya yang akan dihasilkan oleh sebuah pembangkit listrik
tenaga air adalah faktor efisiensi. Efisiensi tersebut merupakan perkalian dari
efisiensi komponen-komponen yang dipakai pada seuatu pembangkit listrik tenaga
air, yaitu mencakup efisiensi laju aliran air pada pipa pesat, efisiensi
turbin, efisiensi sistem transmisi mekanik, efisiensi generator, transformer
dan sistem transmisi energi listrik.
Daya
teoritis (P) yang dapat dihasilkan oleh laju aliran air dan ketinggian tertentu
berbanding lurus (proporsional) dengan head H dan laju aliran (Q), sebagai
berikut :
P = ρ
x g
x Q x H x η
dimana :
P =
daya yang dihasilkan ( kW
)
ρ = berat jenis air ( kg / m3 )
g = percepatan gravitasi (
m / s2 )
Q =
debit aliran air ( m3 /s )
H = tinggi jatuh, head ( m )
η =
efisiensi total
Sebagai contoh dari penggunaan rumus tersebut dapat
kita coba menghitung daya PLTA Saguling yang terdiri dari 4 turbin dengan
kapasitas masing-masingnya 178,8 Mega Watt.
Dari brosur yang ada tercantum bahwa PLTA
Saguling mempunyai Head normal sebesar
355,7 meter dan debit pada Head normal sebesar 4 x 54,8 m3/detik.
Jika kita masukkan pada rumus di atas, maka kita
akan peroleh angka sebagai berikut :
178.800
kW = 9,8
x 1 x 54,8 x
355,7 x η
Sehingga
kita peroleh besar efisiensi
η = 93,60 %
Angka 93, 60 %
tersebut merupakan angka yang normal yang cukup baik dari efisiensi
turbin Francis pada suatu PLTA. Hal yang sama dapat kita lakukan untuk
PLTA-PLTA yang lain, yaitu dengan cara memasukkan data kapasitas daya, debit dan head pada rumus di atas, sehingga diperoleh besar efisiensi total.
----------------------
Artikel Lainnya :
PLTA Cirata
PLTA Bili-Bili
PLTA Tangka Manippi
PLTM Walesi Wamena
PLTA Bengkok Dago
Laboratorium Tenaga Air Cipayung
Pipa pesat PLTA Bengkok Dago |
Silahkan Klik Topik Lainnya :
Kegiatan Lingkungan dan Fakultas Teknik, Wisata Padang Sumatra Barat, Umroh Makkah Madinah, Wisata Singapore, Wisata Phuket Thailand, Wisata Karimunjawa, Wisata Malang Bromo, Wisata Ende Flores, Wisata Tidung Kepulauan Seribu, Wisata Pangandaran, Wisata Bandung, Wisata Malang Batu, Wisata Melaka Kuala Lumpur, Wisata Penang Malaysia
Pada dasarnya energi adalah suatu besaran yang dimiliki oleh setiap benda yang ada di alam ini, namun dari energi yang dikandung oleh setiap benda tersebut ada yang dapat dimanfaatkan dengan mudah dan ada yang memerlukan usaha yang keras untuk memanfaatkannya. Memang untuk dapat menganbil manfaat dari energi yang terkandung pada suatu benda diperlukan adanya suatu proses perubahan atau konversi energi terlebih dahulu sehingga dapat bermanfaat dan berdaya guna.
Artikel Lainnya :
PLTA Cirata
PLTA Bili-Bili
PLTA Tangka Manippi
PLTM Walesi Wamena
PLTA Bengkok Dago
Laboratorium Tenaga Air Cipayung
Selamat siang Pak, saya ingin bertanya apakah di PLTA juga menggunakan pompaair centrifugal? Bila iya, untuk aplikasi apa saja?
BalasHapusTerima kasih
Yoseph
Selamat siang pak...
BalasHapusSaya Mutia, ingin bertanya tentang energi tahunan yang dihasilkan oleh PLTM.
Apakah yang dimaksud dengan istilah compensation flow?
karena yg saya tahu hanya compensation flow itu merupakan debit untuk antisipasi yang diperlukan untuk maintenance.
Bagaimana cara untuk menentukan besarnya compensation flow tersebut pak?
apakah harus debit yang tersedia harus dikurangi compensation flow tersebut?
terimakasih banyak.